Jadilah Manusia Yang Bermanfaat Bagi Sesama

Selamat Datang di Blog Saya

Selasa, 25 Mei 2010

Penerapan Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan Mutu Layanan Di Perpustakaan

Perpustakaan merupakan unsur utama dalam terlaksanannya dan tercapainya tujuan program pengembangan Universitas Sebelas Maret. Perpustakaan sering dikatakan sebagai jantungnya perguruan tinggi. Perpustakaan sebagai unsur pokok yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebagai perguruan tinggi yang bergerak dalam pendidikan, diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkwalitas dan profesional.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat baik dibidang ekonomi, budaya, sosial, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Perkembang pendidikan juga mengalami perkembangan yang pesat serta meningkatnya permintaan informasi bagi masyarakat pengguna maka perpustakaan dituntut untuk memberikan layanan yang baik dan mudah.

Istilah teknologi informasi sering dijumpai, baik dalam media grafik, seperti surat kabar dan najalah, maupun media elektronik, seperti radio dan televisi. Istilah tersebut merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu teknologi dan informasi. Teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan ilmu. Sedangkan informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Jadi pengertian teknologi informasi dapat diartikan sebagai suatu teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarkan informasi.

Layanan perpustakaan adalah suatu kegiatan yang berada di perpustakaan meliputi peminjaman, pengembalian, bebas perpustakaan, penelusuran informasi (OPAC).

Dari uraian diatas maka timbul permasalah “ Bagaimana Penerapan Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan Mutu Layanan Perpustakaan Universitas Sebelas Maret “
Pembahasan

Tujuan dan fungsi perpustakaan adalah sebagai tempat untuk mengumpulkan, menata, mengolah, menyimpan, melestarikan, merawat dan menyediakan bahan pustaka dalam berbagai bentuk. Bahan pustaka baik yang cetak seperti buku, jurnal, hasil penelitian, BPK, skripsi, tesis, koran, majalah dan sebagainya, sedangkan nono cetak seperti CD-ROM, jurnal elektronik, CD, disket, kaset. Perpustakaan mempunyai peran yang jauh lebih penting sebagai tempat belajar dan mengelola pengetahuan.

Penerapan teknologi informasi yang dapat digunakan perpustakaan adalah

* Otomasi Perpustakaan
Otomasi perpustakaan adalah suatu teknologi yang digunakan perpustakaan untuk pengolahan, pelayanan dan penelusuran kembali (OPAC). Program yang digunakan oleh perpustakaan adalah program Dynix
* CD-ROM
CD-ROM adalah berisikan informasi tentang jurnal yang dikemas dalam bentuk CD dan dioperasikan dengan menggunakan komputer
* Internet
Pengunaan Internet di perpustakaan bertujuan untuk penyediaan penyediaan sarana dan prasarana dimana pengguna perpustakaan baik mahasiswa, dosen, civitas akademik dan pengeola perpustakaan (pustakawan ) dapat menggunakan Internet. Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal yang terhubung ke Internet. Penyediaan layanan akses ini bertujuan untuk memungkinkan sivitas akademika dapat memperoleh informasi yang bersumber dari Web, yang diperlukan
* Digital Library
Digital library adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu tulisan, gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan menyebarluaskan dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Koleksi yang dimasukkan dalam digital library untuk sementara ini adalah skripsi, tesis, makalah.
* Jurnal Elektronik
Jurnal elektronik adalah jurnal yang dikemas dalam bentuk file elektronik dalam penelusuran informasi menggunakan jaringan internet.

Kelebihan yang diperoleh dari penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah

* Layanan lebih cepat, mudah, dan praktis
* Penelusuran lebih cepat dan mudah
* Menghemat waktu
* Menghemat tenaga
* Membutuhkan sedikit SDM (pustakawan)

Kelemahan yang dihadapi dalam penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah

* Tergantungan pada aliran listrik atau PLN
* Bila komputer rusak layanan terganggu
* Minimnya teknisi komputer

Solusi pemecahan dalam mengatasi kelemahan tersebut adalah

* Perlu adanya jenset untuk mengantisipasi terjadinya mati listrik
* Merengkrut tenaga teknisi komputer
* Mengirim pustakawan mengikuti kursus teknisi komputer
* Pengadaaan komputer yang baru



Penerapan Teknologi Informasi di Perpustakaan ke depan dengan membangun jaringan antar Perpustakaan (katalog online)

Pengertian jaringan perpustakaan adalah hubungan antara perpustakaan yang satu dengan perpustakaan yang lain. Hubungan ini menggunakan jaringan internet atau kabel. Untuk menjaga kelancaran jaringan ini diperlukan suatu kesepakatan bersama mengenai bagaimana teknik pelayanan, pengolahan, dan perawatan jaringan maupun server. Salah satu perpustakaan ada yang menjadi koordinator yang akan mengontrol dan mengawasinnya.

Kelebihan jaringan perpustakaan adalah

* Koleksi dapat digunakan secara optimal
* Mengurangi kedobelan koleksi
* Layanan lebih cepat, mudah, dan praktis
* Penelusuran lebih cepat dan mudah
* Menghemat waktu
* Menghemat tenaga
* Membutuhkan sedikit SDM (pustakawan)

Kelemahan jaringan perpustakaan adalah

* Sedikitnya teknisi komputer di perpustakaan
* Komputer mayoritas masih komputer lama ( belum pentium )
* Tergantung jaringan internet atau kabel
* Bila server rusak layanan terganggu

Solusi pemecahan yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah

* Membuat jaringan sendiri
* Ada server cadangan
* Pengadaan komputer
* Merengkrut teknisi komputer
* Mengirim pustakawan mengikuti kursus teknisi komputer

Kesimpulan

Penerapan teknologi informasi di perpustakaan meliputi otomasi perpustakaan, CD-ROM, internet, digital library. Program pengembangan penerapan selanjutnya adalah jaringan perpustakaan (katalog online). Manfaat yang diperoleh bagi pengguna adalah mempermudah penelusuran informasi, menghemat waktu, tenaga. Bagi perpustakaan adalah mempermudah dalam mengolah bahan pustaka, meringankan pekerjaan, menghemat tenaga, serta bahan pustaka dapat dimanfaat lebih optimal. Sedangkan bagi Universitas atau sekolah dapat menghemat dana pengadaan bahan pustaka.

Keistimewaan Menjadi Pustakawan (Sebuah Renungan)

Selama 15 tahun saya mengeluti dunia perpustakaan sehingga banyak suka duka dalam menjalani profesi pustakawan. Senang tidaknya seseorang terhadap profesi pustakawan tergantung pada minat dan ketertarikan seseorang kepada perpustakaan. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat, sehingga pustakawan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut. Sekarang ini jalan yang ditempuh pustakawan untuk meningkatkan SDM melalui studi lanjut ke D-3, S1, S2, pelatihan, seminar dan lain-lain.

Pustakawan adalah pejabat funsional yang berkedudukan sebagai pelaksana penyelenggara tugas utama kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Sedangkan jabatan fungsional pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi instansi pemerintah atau unit tertentu lainnya.

Keistimewaan seorang pustakawan antara lain :
1.Adanya perhatian pemerintah yang memberikan peluang dan kesempatan lebih banyak untuk mengembangkan karir dan peningkatan kinerja para pustakawan dengan dikeluarkan keputusan Menpan No, 33/1998 tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya.
2.Profesionalisme pustakawan dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan berdasarkan pada keahlian dan rasa tanggungjawab. Keahlian merupakan dasar dalam menelurkan hasil kerja yang tidak sembarang orang dapat menghasilkannya.
3.Pustakawan merupakan seorang manajer informasi
4.Mempunyai banyak teman baik dari kalangan mahasiswa, dosen, karyawan, maupun masyarakat luas
5.Bisa menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan karena banyak informasi atau bahan pustaka diperpustakaan
6.Dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi
7.Pustakawan merupakan pekerjaan yang mulia
8.Dapat ikut serta dalam pengentasan kebodohan dan mencerdaskan generasi bangsa
9.Bisa menanamkan disiplin, sabar dan percaya diri dalam melakukan pekerjaan kepustakawan
10.Dapat ikut serta membantu pemerintah dalam menumbuhkan minat dan kemampuan membaca masyarakat

Senin, 24 Mei 2010

Peningkatan Mutu Layanan Perpustakaan Dengan Membangun Jurnal Elektronik UNS

Perpustakaan sering dikatakan sebagai jantungnya perguruan tinggi Perpustakaan sebagai unsur pokok yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebagai perguruan tinggi yang menuju world class university, Universitas Sebelas Maret diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan profesional.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akan mempengaruhi dibidang ekonomi, budaya, sosial, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Perkembangan pendidikan juga mengalami perkembangan yang pesat sehingga kebutuhan informasi pengguna perpustakaan semakin meningkat. Hal ini membuat perpustakaan dituntut untuk memberikan layanan informasi yang lebih baik.

Publikasi ilmiah saat ini sedang mengalami perubahan yang besar, yang muncul akibat transisi dari format penerbitan cetak ke arah format elektronik, yang memiliki model berbeda dengan pola sebelumnya. Sekarang ini jurnal ilmiah secara elektronik banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Sebagai perguruan tinggi yang berdiri sejak 1976 Universitas Sebelas Maret mempunyai banyak karya ilmiah yang dihasilkan oleh civitas akademik seperti jurnal, hasil penelitian, skripsi, desertasi dan lain-lain.



Kondisi sekarang

Perpustakaan berfungsi sebagai tempat untuk mengumpulkan, menata, mengolah, menyimpan, melestarikan, merawat dan menyediakan bahan pustaka dalam berbagai bentuk baik cetak maupun non cetak. Bahan pustaka yang berbentuk cetak seperti buku, jurnal, hasil penelitian, BPK, skripsi, tesis, koran, majalah dan sebagainya, sedangkan non cetak seperti CD-ROM, jurnal elektronik, CD, disket, kaset.

Pada saat ini perpustakaan dalam mengolahan, penelusuran dan peminjaman sudah mengunakan sistem komputerisasi tetapi koleksi yang telah dikelola dengan sistem komputerisasi baru buku, referensi, skripsi, desertasi dan TA. Sedangkan koleksi jurnal masih dikelola secara manual.

Dalam penelusuran koleksi jurnal, mahasiswa dan dosen mengalami kesulitan dan sulit mendapatkan artikel yang dibutuhkan. Mahasiswa tidak mengetahui koleksi jurnal apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan dan jurnal yang diterbitkan oleh civitas akademika UNS, apalagi judul artikel yang ada didalam jurnal tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi anggota perpustakaan, tahun 1997 s/d 2001 perpustakaan membeli jurnal dalam bentuk CD-ROM. Karena harga CD-ROM yang mahal dan anggaran perpustakaan tidak terjangkau maka secara otomatis tidak ada kelanjutan untuk tahun-tahun berikutnya. Mulai tahun 2005 s/d sekarang perpustakaan berlangganan jurnal elektronik produk dari infotrac dalam berbahasa inggris dengan harga per tahunnya Rp 72,5 juta.

Kendala yang dihadapi saat ini :

*Mahasiswa dan dosen mengalami kesulitan mencari artikel yang diterbitkan civitas akademika UNS
*Pemakaian koleksi jurnal kurang optimal
*Penelusuran koleksi jurnal hard copy membutuhkan waktu yang lama
*Membutuhkan dana yang besar untuk berlangganan jurnal

Pengembangan ke depan dengan Jurnal Elektronik

Sebagian besar bidang akademika di UNS sudah menerbitkan jurnal ilmiah yang terbit secara berkala dan teratur. Publikasi tersebut merupakan kontribusi yang sangat berarti bagi kemajuan UNS.

Seiring dengan semakin meningkatnya pemakaian internet, terjadi pula perubahan dan pengembangan dalam kebutuhan serta tuntutan dari masyarakat, terutama berkaitan dengan pola dalam perolehan informasi. Perpustakaan sebagai lembaga yang mempunyai peranan dalam pengelolaan informasi mau tak mau dihadapkan pada tantangan baru dalam menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Melihat kemampuan yang dimiliki oleh internet, selain menimbulkan tantangan baru, internet juga menjanjikan sebuah peluang bagi perpustakaan untuk menjalankan fungsi dan peranan perpustakaan secara lebih maksimal, bahkan mampu mendorong terciptanya peran-peran baru yang mungkin sulit dilaksanakan pada masa-masa yang lalu.

Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan memberi kontribusi penting bagi terbukanya informasi tentang ilmu pengetahuan. Dengan adanya perpustakaan dapat diperoleh data maupun informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan perencanaan serta dapat menyegarkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Agar keberadaan dan produk yang dihasilkan Universitas Sebelas Maret diakui, dibutuhkan dan dijadikan sebagai alternatif utama oleh masyarakat, baik tingkat lokal, nasional, maupun internasional, maka Perpustakaan Universitas Sebelas Maret sebagai jantungnya perguruan tinggi terus berusaha menggali apa saja yang akan dijadikan pusat unggulan yang dimiliki oleh UNS. Produk unggulan yang akan dibangun oleh perpustakaan adalah jurnal elektonik UNS. Jurnal tersebut berisikan jurnal terbitan civitas akademika UNS yang dikemas dalam bentuk file elektronik dan alat penelusuran informasi dengan menggunakan komputer yang sudah dihubungkan jaringan internet.

Kendala yang dihadapi dalam membangun jurnal elektronik

*akses internet masih lambat
*jurnal masih dalam bentuk kertas / hard copy
*minimnya tenaga teknisi komputer
*masalah hak cipta (copyright)



Solusi dalam pemecahan kendala

*menetapan prosedur yang jelas
*sosialisasi ke masyarakat luas
*memperbesar banwid internet di UNS
*melakukan scan untuk jurnal yang sudah terbit dan meminta kepada redaksi dalam bentuk file untuk jurnal yang akan diterbitkan
*menambah tenaga teknisi komputer
*meminta ijin terlebih dahulu ke redaksi jurnal



Keuntungan membangun jurnal elektronik

*jurnal terbitan UNS dapat dibaca, dikenal dan sebagai bahan referensi masyarakat luas
*penelusuran jurnal lebih mudah dan cepat
*menjadikan citra perpustakaan lebih baik dan dikenal masyarakat luas
*UNS mempunyai investasi yang tak ternilai harganya
*menghemat dana
*meningkatkan layanan perpustakaan
*pemakai jurnal terbitan UNS lebih optimal
*mendukung UNS menuju word class university



Kerugian jurnal elektronik

*jurnal terbitan UNS dalam bentuk hard copy penggunaanya berkurang
*penelusuran koleksi jurnal tergantung jaringan internet
*mengeluarkan dana untuk membuat program jurnal elektronik

Kesimpulan

Setiap perpustakaan selalu memperoleh kesan atau image, baik yang positif maupun negatif dari berbagai pihak yang selalu berhubungan. Hal ini merupakan konsekuensi logis, mengingat dalam segala aktivitasnya perpustakaan selalu berhubungan dengan berbagai pihak, khususnya dengan anggota perpustakaan.

Perpustakaan merupakan jantungnya perguruan tinggi mendukung program Universitas Sebelas Maret menuju world class university. Untuk meningkatkan mutu layanan perpustakaan dengan cara mencari dan menggali potensi yang ada di UNS. Sebagai langkah awal yang ditempuh perpustakaan adalah membangun jurnal elektronik Universitas Sebelas Maret.

Pengembangan digital library dalam mendukung world class university

A.Latar Belakang

Di era teknologi saat ini pemakai perpustakaan membutuhkan informasi secara cepat, tepat, dan mudah melalui internet. adapun jenis informasi yang dibutuhkan saat ini adalah informasi berupa penelusuran sumber-sumber dalam negeri maupun luar negeri berupa fulltext baik jurnal maupun publikasi karya ilmiah mahasiswa dan dosen.

Sebagai perguruan tinggi yang berdiri sejak 1976 Universitas Sebelas Maret mempunyai banyak karya ilmiah yang dihasilkan oleh civitas akademik seperti jurnal, hasil penelitian, skripsi, desertasi dan lain-lain. Universitas Sebelas Maret mempunyai program tercapainya world class university dapat terwujud apabila semua komponen yang ada mendukung dan bekerja sama sebagai tim work yang baik. Setiap perguruan tinggi berlomba-lomba dalam meraih posisi webomatrics. Univeristas Sebelas Maret sebagai lembaga pendidikan juga dituntut dapat memperoleh webomatrics yang dalam penilaianya menggunakan banyaknya search yang dilakukan oleh masyarakat luas baik dalam negeri maupun luar negeri. Perpustakaan sebagai lembaga pengelola informasi, mempunyai posisi yang strategis dalam penyediaan bahan pustaka dan informasi, untuk kemudian wajib menyebarkan informasi secara tepat dan cepat. Tentu saja untuk menuju perpustakaan digital, maka produk-produk perpustakaan harus dilayankan secara elektronik.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas diperoleh rumusan masalah :

1.Bagaimana pengembangkan digital library perpustakaan UNS ?

2.Apakah pengembangan digital library dapat mendukung World Class University Universitas Sebelas Maret?

C. Pembahasan

1. Kondisi sekarang

Universitas Sebelas Maret mempunyai program tercapainya world class university dapat terwujud apabila semua komponen yang ada mendukung dan bekerja sama sebagai tim work yang baik. Perpustakaan merupakan jantungnya perguruan tinggi mendukung program Universitas Sebelas Maret menuju world class university dengan cara mencari dan menggali potensi yang ada di UNS. Sebagai langkah awal yang ditempuh perpustakaan adalah membuat digital library.

Peringkat webomatrics UNS pada posisi 1617 dunia merupakan suatu prestasi tersendiri untuk tetap dipertahankan dan diusahakan meraih posisi yang lebih tinggi di kancah persaingan dunia. Indikator penilaian rangking berbasis web ini cukup unik dan memiliki hubungan erat dengan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan masyarakat luas. Untuk mendukung program uns perpustakaan telah membangun digital library dan web perpustakaan. Pada saat ini perpustakaan telah memasukkan data informasi ke digital library 10.000 judul, data tsb terdiri dari skripsi, TA, tesis, desertasi.

2. Pengembangan digital library

Agar keberadaan dan produk yang dihasilkan Universitas Sebelas Maret diakui, dibutuhkan dan dijadikan sebagai alternatif utama oleh masyarakat, baik tingkat lokal, nasional, maupun internasional, maka perpustakaan terus berusaha menggali apa saja yang akan dijadikan pusat unggulan yang dimiliki oleh UNS . Untuk mempertahankan dan mengusahakan agar posisi webromatrics uns dapat bertahan dan bisa lebih tinggi, perpustakaan mempunyai posisi yang strategis dengan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan adanya digital library ini perpustakaan dapat memasukkan, mengolah, menyebarluaskan informasi produk lokal seperti :

a.karya ilmiah mahasiswa

b.penelitian dosen

c.jurnal terbitan UNS yang merupakan karya dari dosen UNS

Kendala yang dihadapi

·tidak semua mahasiswa menyerahkan karya ilmiah ke perpustakaan

·kurang maksimalnya sosialisasi ke masyarakat luas

·penelitian dosen masih dalam bentuk kertas / hard copy

·jurnal masih dalam bentuk kertas / hard copy

·masalah hak cipta (copyright)



Solusi dalam pemecahan kendala

·menetapan prosedur yang jelas

·sosialisasi ke masyarakat luas

·melakukan scan untuk jurnal yang sudah terbit dan meminta kepada redaksi dalam bentuk file untuk jurnal yang akan diterbitkan

·meminta ijin terlebih dahulu ke redaksi jurnal



Keuntungan

·produk lokal UNS (karya ilmiah mahasiswa, jurnal terbitan UNS , hasil penelitian dosen ) dapat dibaca, dikenal dan sebagai bahan referensi masyarakat luas

·dapat membantu mempertahankan dan mengusahakan posisi webometrics UNS

·penelusuran jurnal lebih mudah dan cepat

·menjadikan citra UNS lebih baik dan dikenal masyarakat luas

·UNS mempunyai investasi yang tak ternilai harganya

·meningkatkan layanan perpustakaan

·mendukung UNS menuju word class university



Kerugian

·karya ilmiah mahasiswa, jurnal terbitan UNS , hasil penelitian dosen dalam bentuk hard copy penggunaanya berkurang

·penelusuran koleksi jurnal tergantung jaringan internet

D. Kesimpulan

Pengembangan digital library dengan cara menggali dan menambah produk local Universitas Sebelas Maret yang meliputi:
1. Karya ilmiah mahasiswa
2. Penelitian dosen
3. jurnal terbitan UNS yang merupakan karya dari dosen UNS

Dalam pengenbangan digital library ini dapat diperoleh beberapa manfaat antara lain
1. Mendukung webomatrics
2. Mendukung world class university
3. Meningkatkan layanan perpustakaan

Manfaat Katalog Online

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat perpustakaan dituntut untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna secara cepat dan tepat. Layanan penelusuran informasi merupakan bagian terpenting dalam temu kembali informasi di perpustakaan. Temu kembali informasi merupakan suatu usaha untuk menemukan kembali informasi yang terdapat di perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Untuk menunjang kegiatan penelusuran informasi bahan pustaka, perpustakaan memerlukan alat bantu baik secara manual maupun menggunakan komputer yang disebut dengan katalog. Tanpa adanya alat telusur lokasi bahan pustaka, pengguna tidak mungkin menemukan kembali suatu bahan pustaka yang diinginkannya diantara sekian banyaknya koleksi perpustakaan.

Kebutuhan para pemakai perpustakaan pada dasarnya cenderung lebih menginginkan informasi cepat dan tepat dalam mendapatkan informasi, mudah dalam mengakses, praktis dan efisien serta tidak memerlukan waktu yang lama dalam mendapatkan informasi. Sekarang terjadi perubahan perilaku pemakai perpustakaan yang mencari informasi dari manual bergeser komputer dan melalui internet.Katalog online

Perpustakaan merupakan organisasi berupa lembaga atau unit kerja yang bertugas menghimpun bahan pustaka, mengolah dan merawat pustaka dan menyediakan koleksi pustaka untuk dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.

Penelusuran bahan pustaka adalah suatu cara yang dilakukan pengguna untuk menemukan bahan pustaka yang diinginkannya di perpustakaan. Untuk menelusur keberadaan bahan pustaka diperlukan alat telusur salah satunya yaitu OPAC. Katalog online adalah suatu sistem temu balik informasi berbasis komputer untuk menemukan kembali koleksi yang ada disuatu perpustakaan. OPAC ini merupakan sistem katalog terotomasi, sehingga katalognya disimpan dalam bentuk yang terbaca mesin serta dapat diakses secara online oleh pengguna perpustakaan melalui terminal dan menggunakan perangkat lunak yang mudah dioperasikan.

Menurut Sulistyo-Basuki OPAC dibuat dengan menggunakan format MARC yaitu berupa format katalog dimana data bibliograi disimpan atau dimasukkan ke dalam tengara (tag) yang telah ditentukan. Penyimpanan itu berdampak terhadap proses temu balik dan pertukaran data bibliografis. Dampak utama otomasi terhadap katalog perpustakaan adalah memberi fasilitas penelusuran yang sangat cepat, dan akses yang efektif kepada koleksi perpustakaan.

Kemajuan teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam layanan perpustakaan untuk lebih memperlancar, mempercepat dan mempernyaman layanan. Dengan teknologi informasi, semua koleksi pustaka di beberapa perpustakaan yang berjauhan dapat diintegrasikan sehingga mempermudah pencarian pustaka oleh pengguna dari manapun melalui jaringan internet.

Manfaat menggunakan katalog online adalah

- penelusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat

- penelusuran dapat dilakukan dimana saja tidak harus datang ke perpustakaan

- menghemat waktu dan tenaga

- pengguna dapat mengetahui keberadaan koleksi dan status koleksi apakah sedang dipinjam atau tidak

- pengguna mendapatkan peluang lebih banyak dalam menelusur bahan pustaka

- dapat menemukan kembali bahan pustaka yang dibutuhkan

- meningkatkan layanan perpustakaan

- keberadaan perpustakaan diketahui masyarakat luas



Kekurangan mengunakan katalog online adalah

- apabila ada bahan pustaka belum masuk ke data base pengguna mengalami kesulitan dalam melakukan penelusuran

- tergantung aliran listrik, bila listrik mati maka kegiatan penelusuran bahan pustaka akan terganggu



Penutup

Penelusuran bahan pustaka menggunakan katalog online merupakan alat bantu penelusuran yang tepat, cepat dan efektif. Dengan katalog online pengguna perpustakaan mendapatkan beberapa manfaat antara lain :

- penelusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat

- penelusuran dapat dilakukan dimana saja tidak harus datang ke perpustakaan

- menghemat waktu dan tenaga

- pengguna dapat mengetahui keberadaan koleksi dan status koleksi apakah sedang dipinjam atau tidak

- pengguna mendapatkan peluang lebih banyak dalam menelusur bahan pustaka

- dapat menemukan kembali bahan pustaka yang dibutuhkan.





Bahan Pustaka



Arif, Ikhwan. 2005. Online Publice Acce Catalogue. Yogyakarta : Media Informasi

Vol. XIV No. 20

Lasa HS. 1990. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius

Soetminah. 1992. Perpustakaan Kepustakawan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Jaya